Editorial: Peternakan Tawon Klanceng, Potensi Ekowisata Masa Depan
Kondisi Geografis di kaki Gunung Raung yang Kaya Vegetasi Sebagai Sumber Pakan Lebah

Keterangan Gambar : Pegiat Wisata & Lingkungan
Editorial :
Oleh Yusuf Sugiyono
Baca Lainnya :
- Petani Kelapa Songgon Khawatirkan Serangan Hama
Berita Promo: Harmony Sound System, Solusi Sewa Alat Pesta Terjangkau dan Berkualitas
Jembatan Penghubung Tiga Desa di Songgon Banyuwangi Amblas, Warga Mendesak Perbaikan Segera
UIMSYA Blok Agung Bersama LITADIMAS KEMENAG RI Workshop & FGD Dorong Ekonomi berbasis Konservasi
UIMSYA Gelar FGD di Pinus Camp Songgon: Dorong Kelestarian Alam dan Pemberdayaan Masyarakat
Peternakan tawon klanceng di Desa Sumberbulu, khususnya Dusun Sumberagung, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, memiliki potensi besar dalam berbagai aspek, mulai dari ekonomi, ekologi, hingga edukasi. Budidaya lebah ini semakin berkembang seiring kesadaran masyarakat akan manfaatnya, tidak hanya sebagai sumber penghasilan tetapi juga sebagai bagian dari pelestarian lingkungan.
Secara geografis, Desa Sumberbulu yang berada di kaki Gunung Raung memiliki ekosistem yang ideal bagi perkembangan tawon klanceng atau yang lebih dikenal sebagai kelulut (Apis florea). Didukung oleh vegetasi yang kaya dan ketersediaan sumber pakan alami dari pertanian serta hutan sekitar, budidaya lebah madu kerdil ini menjadi sangat potensial untuk dikembangkan lebih luas.
Selain manfaat ekonomi dari produksi madu klanceng yang memiliki nilai jual tinggi, keberadaan peternakan ini juga berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekologi. Lebah berperan penting dalam proses penyerbukan tanaman yang akan meningkatkan hasil pertanian masyarakat sekitar. Dengan kata lain, budidaya ini bukan hanya menguntungkan peternak, tetapi juga mendukung ketahanan pangan lokal.
Tak hanya itu, peternakan tawon klanceng juga memiliki potensi besar dalam sektor wisata edukasi. Kecamatan Songgon sendiri telah menjadi salah satu destinasi wisata yang berkembang pesat di Banyuwangi dalam satu dekade terakhir. Keberadaan peternakan lebah ini dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin belajar tentang ekologi, konservasi, dan manfaat madu klanceng. Wisata edukasi berbasis alam seperti ini akan memberikan pengalaman unik bagi pengunjung, sekaligus mendorong pelestarian lingkungan.
Dengan semakin meningkatnya kunjungan wisatawan ke Banyuwangi, integrasi peternakan tawon klanceng dengan sektor pariwisata bisa menjadi langkah strategis. Pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat perlu bersinergi dalam mengembangkan potensi ini agar mampu memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan serta memperkuat daya tarik wisata berbasis alam di Banyuwangi.
Peternakan tawon klanceng bukan sekadar usaha budidaya, melainkan peluang besar untuk mengembangkan ekowisata yang berkelanjutan. Jika dikelola dengan baik, sektor ini dapat menjadi contoh sukses sinergi antara ekonomi, ekologi, dan edukasi di masa depan.***
Similar Post You May Like
-
Petani Kelapa Songgon Khawatirkan Serangan Hama
10 Jan 2025