Petani Kelapa Songgon Khawatirkan Serangan Hama
Mengcaman bagi Program Ketahanan Pangan Nasional Presiden Prabowo

Keterangan Gambar : Pucuk daun kelapa yang diserang diduga penyebab utama menurunnya produksi & Kualitas Buah Kelapa
Ditulis Oleh : Yusuf Sugiyono - KPA. Elang Raung
Banyuwangi, Jumat, 10 Januari 2025 – Para petani kelapa di Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Banyuwangi, menghadapi ancaman serius akibat serangan hama wereng kelapa yang semakin meluas. Hama ini menyerang daun dan pucuk pohon kelapa, sehingga menurunkan produksi dan kualitas buah kelapa secara signifikan. Kekhawatiran petani kian meningkat, mengingat peran strategis kelapa dalam mendukung program ketahanan pangan dan gizi gratis yang menjadi andalan Presiden Prabowo.
Baca Lainnya :
- Berita Promo: Harmony Sound System, Solusi Sewa Alat Pesta Terjangkau dan Berkualitas
Jembatan Penghubung Tiga Desa di Songgon Banyuwangi Amblas, Warga Mendesak Perbaikan Segera
UIMSYA Blok Agung Bersama LITADIMAS KEMENAG RI Workshop & FGD Dorong Ekonomi berbasis Konservasi
UIMSYA Gelar FGD di Pinus Camp Songgon: Dorong Kelestarian Alam dan Pemberdayaan Masyarakat
Ajang Cek & Battle Sound Miniatur Songgon Berakhir Sukses: TMP Audio Raih Juara Pertama
Katiman (62), seorang petani kelapa di Sumberbulu, mengungkapkan kerugian yang dialaminya.
“Serangan hama pada pucuk daun kelapa di kebun saya sangat mengkhawatirkan. Biasanya saya bisa mendapatkan 1.000 butir kelapa setiap tiga bulan, sekarang hanya 600 butir,” katanya dengan raut cemas.
Hal serupa diungkapkan Jumadi, petani lain di desa tersebut. Ia menyoroti dampak hama bukan hanya pada jumlah, tetapi juga kualitas buah.
“Daging buahnya lebih tipis, dan santan yang dihasilkan juga jauh lebih sedikit,” keluhnya.
Kondisi ini juga menarik perhatian Wey Delvie (34), anggota Kelompok Pemerhati Lingkungan KPA Elang Raung. Ia meminta pemerintah segera bertindak untuk menangani masalah ini.
“Serangan hama ‘wawung’ yang semakin parah tidak hanya mengancam ekonomi petani, tetapi juga berpotensi menggagalkan program ketahanan pangan nasional serta gizi gratis Presiden Prabowo. Ini masalah serius yang harus segera ditangani,” tegasnya.
Aris (33), rekan Delvie, menambahkan bahwa kehadiran hama ini tidak hanya merugikan sektor pertanian, tetapi juga merusak kenyamanan warga sekitar.
“Hama ini bahkan masuk ke rumah-rumah pada malam hari. Selain menjadi ancaman bagi tanaman, ini juga menjadi indikator buruknya ekosistem di wilayah ini,” ungkapnya.
Petani berharap pemerintah daerah dan dinas terkait segera mengambil tindakan konkret. Identifikasi penyebab wabah, penyediaan pestisida, hingga penyuluhan teknis kepada petani dinilai sebagai langkah mendesak untuk mengatasi masalah ini. Mereka berharap solusi segera diwujudkan agar ancaman terhadap produksi kelapa dapat diatasi, sekaligus menjaga kelangsungan program-program pemerintah demi kesejahteraan rakyat.***