UIMSYA Gelar FGD di Pinus Camp Songgon: Dorong Kelestarian Alam dan Pemberdayaan Masyarakat
FGD Kelestarian Alam Berbasis Konservasi Sumberdaya Air.

Keterangan Gambar : FGD Berlangsung Hangat dengan Tema Konservasi
Ditulis Oleh : Yusuf Sugiyono
Banyuwangi – Senin, 6 Januari 2025U , Universitas Islam Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blok Agung-Banyuwangi menggelar Forum Group Discussion (FGD) bertajuk "Peningkatan Kelestarian Alam dan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Konservasi Sumber Daya Air" di Pinus Camp Songgon, Banyuwangi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat berbasis lingkungan yang menghadirkan berbagai elemen masyarakat dan organisasi lingkungan.
Baca Lainnya :
- Ajang Cek & Battle Sound Miniatur Songgon Berakhir Sukses: TMP Audio Raih Juara Pertama
Kompetisi Sound Miniatur di Pinus Camp Banyuwangi, Perpaduan Seni, Filosofi, dan Persaudaraan
Kades Sumberbulu Bersama Jajaran Gelar Patroli Malam Tahun Baru 2024-2025 untuk Jaga Kondusivitas
Komunitas Sound Miniatur Songgon Gelar Kopdar dan Ceksound Malam Tahun Baru di Pinus Camp Banyuwangi
Peserta Gesah Punjere Banyuwangi di Rowo Bayu: Dorongan Festival “Punjere Banyuwangi”
Penggagas acara, Dosen Fakultas Ekonomi Syariah UIMSYA, Mohammad Anas, SE., MH., menyampaikan bahwa durian dapat menjadi alternatif untuk mendukung kelestarian alam dan konservasi sumber daya air. “Durian memiliki potensi besar, baik dari segi lingkungan sebagai penyangga ekosistem, maupun dari segi ekonomi untuk masyarakat,” ujarnya dalam diskusi.
Anas Menambahkan bahwa ini bagian menjadi bagian kewajiban dari kalangan Akademisi khususnya Kampus UIMSYA ,hasil FGD akan di bawa hearing dan dikomunikasikan dengan fihak terkait.
" Hasil diskusi ini akan kami bawa ke hearing dengan DPRD Banyuwangi, Bupati, serta dinas terkait sebagai bentuk tanggung jawab akademisi, khususnya dari Kampus UIMSYA,” Imbuhnya.
Acara ini dihadiri berbagai pihak, termasuk Kelompok Pecinta Alam (KPA) Elang Raung, perwakilan Dinas Kehutanan Banyuwangi, pegiat durian, pemerhati lingkungan, serta unsur kepemudaan. Selain itu, tokoh penting seperti Dosen UNEJ, Dr. Moch. Ikbal Ferdian, turut hadir sebagai narasumber dan memberikan pandangan ilmiah terkait tata kelola lingkungan dan sumber daya air.
Ketua KPA Elang Raung menegaskan bahwa konservasi adalah tanggung jawab bersama. Ia juga menyoroti pentingnya keterlibatan perusahaan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) yang lebih fokus pada wilayah hulu pegunungan, sebagai daerah resapan air utama.
"Konservasi tidak hanya menjadi tugas masyarakat, tetapi perusahaan juga harus berperan aktif," katanya.
Selain itu, tokoh pegiat dan petani durian dari Bangorejo, Premi, berbagi pengalaman tentang pengembangan durian yang sukses di daerahnya. Ia menjelaskan bahwa selain memiliki nilai ekonomi tinggi, durian juga berfungsi sebagai bagian dari ekosistem yang mendukung kelestarian lingkungan.
Kegiatan FGD ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian alam. Dengan melibatkan berbagai pihak, UIMSYA berharap sinergi antara masyarakat, pemerintah, akademisi, dan organisasi lingkungan dapat memperkuat upaya konservasi sumber daya air dan ekosistem di Banyuwangi. ***