Menghilangnya Bajak Tradisional: Dianggap Kuno,Padahal Bernilai Ekonomi Tinggi dan Ramah Lingkungan

Admin Pinus 10 Feb 2025 97 0 Komentar
Menghilangnya Bajak Tradisional: Dianggap Kuno,Padahal Bernilai Ekonomi Tinggi dan Ramah Lingkungan


Oleh: Yusuf Sugiyono – Pegiat Wisata & Lingkungan

(Dari berbagai sumber dan pengamatan lapangan)

Baca Lainnya :


Seiring perkembangan zaman dan modernisasi pertanian, penggunaan alat olah tanah tradisional seperti bajak dengan kerbau atau sapi semakin jarang ditemui. Banyak petani milenial menganggap cara ini kuno dan kurang efisien dibandingkan dengan traktor atau alat pertanian modern lainnya. Padahal, metode tradisional ini memiliki banyak manfaat, baik dari segi ekonomi, lingkungan, maupun keberlanjutan ekosistem pertanian.


Rojo Koyo: Filosofi dan Nilai Ekonomi dalam Pertanian


Dalam budaya Jawa, sapi dan kerbau bukan sekadar hewan ternak, tetapi juga simbol kekayaan dan investasi, yang dikenal dengan istilah "Rojo Koyo", yang berarti "raja kekayaan." Dahulu, masyarakat desa memelihara sapi atau kerbau tidak hanya untuk membajak sawah, tetapi juga sebagai tabungan. Hewan ini bisa dijual untuk membeli tanah pertanian atau barang berharga lainnya, menjadikannya aset berharga dalam kehidupan petani.


Manfaat Membajak dengan Kerbau dan Sapi


Meskipun traktor modern dianggap lebih cepat dan praktis, membajak dengan kerbau atau sapi memiliki berbagai manfaat yang tidak bisa diabaikan, di antaranya:


1. Ramah Lingkungan – Tidak menghasilkan polusi seperti mesin berbahan bakar fosil.

2. Menjaga Ekosistem – Membantu menjaga keseimbangan ekologi sawah dan tanah.

3. Efektif di Lahan Sulit – Bisa digunakan di area berlumpur atau berbatu yang sulit dijangkau mesin.

4. Biaya Ekonomis – Tidak memerlukan bahan bakar atau perawatan mesin yang mahal.

5. Melestarikan Kearifan Lokal – Mempertahankan tradisi bertani yang telah diwariskan turun-temurun.

6. Memberi Ekonomi Tambahan – Hewan ternak bisa dijual atau dimanfaatkan untuk keperluan lain.

7. Menjaga Produktivitas Tanah – Menghasilkan pupuk alami dari kotoran ternak yang memperkaya unsur hara tanah.

8. Mengurangi Ketergantungan pada Teknologi Modern – Tidak perlu khawatir dengan harga bahan bakar atau biaya perbaikan mesin.

Menyelamatkan Tradisi, Menjaga Keberlanjutan

Penggunaan kerbau dan sapi dalam pertanian bukan sekadar nostalgia masa lalu, tetapi juga solusi ramah lingkungan dan berkelanjutan. Jika dikembangkan dengan pendekatan yang lebih modern dan efisien, metode ini bisa menjadi alternatif bagi petani yang ingin mengurangi biaya produksi serta menjaga ekosistem pertanian tetap lestari.

Mungkin sudah saatnya kita tidak lagi menganggap metode tradisional ini sebagai sesuatu yang ketinggalan zaman, melainkan sebagai warisan berharga yang perlu dijaga dan dimanfaatkan secara bijak.

---

Artikel ini mengingatkan bahwa di tengah gempuran teknologi, kita tetap perlu mempertahankan keseimbangan antara kemajuan dan kelestarian lingkungan.

Tags : lingkungan

Similar Post You May Like

Leave A Reply

Berita Terbaru

Stay Connected

Pinus Camp Banyuwangi

Video Terbaru

Chomsky: Calling for change on US suppor...

Minggu, 17 Agu 2014 Lihat Video