Harga Kopi Greenbean Melejit hingga Rp.85.000/Kg, Barang Sulit Didapat
Akibat Musim Panen Kopi Dua Kali Gagal.

Keterangan Gambar : Kopi Tidak berbuah maksimal
Ditulis Oleh : Yusuf Sugiyono
Banyuwangi, 24 Mei 2024 – Musim panen kopi di daerah Songgon, Banyuwangi, mengalami kegagalan dua kali berturut-turut. Hal ini menyebabkan lonjakan harga kopi greenbean hingga mencapai Rp.85.000 per kilogram. Meski harganya melejit, stok kopi tetap sulit didapatkan.
Baca Lainnya :
- MI Salafiyah 2 Setail Warnai Acara Tanam Pohon Bersama KPA Elang Raung
MI salafiyah 2 ,Setail - Genteng adakan Tanam Pohon di Acara rekreasi Bertema Fun Camp 2024
Pangdam V/Brawijaya Bu Mayjen TNI Rafael Granada Baay lepasan Tukik Simbol Pro- konservasi
Wisata Pulomerah Banyuwangi: Destinasi Ikonik Wisatawan
Kopi Cor Robusta Kalibaru Rasanya \\\" Meleduk \\\"
Agus (38), seorang petani sekaligus pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kopi Songgon, menyatakan bahwa kegagalan panen ini disebabkan oleh perubahan cuaca ekstrem dan serangan hama yang tidak terduga.
"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi faktor alam benar-benar di luar kendali kami," ungkap Agus dengan nada prihatin.
Kegagalan panen ini tidak hanya berdampak pada harga yang melonjak, tetapi juga menyebabkan kelangkaan stok kopi di pasaran. Para konsumen dan pedagang kopi merasakan dampaknya secara langsung, di mana permintaan kopi meningkat tajam, namun suplai tidak mencukupi.
Pemerintah daerah dan asosiasi petani kopi setempat diharapkan dapat segera mengambil langkah untuk membantu para petani menghadapi situasi ini, baik melalui bantuan teknis maupun finansial, agar produksi kopi dapat kembali normal dan harga di pasaran stabil.
Agus dan para petani lainnya berharap ada solusi yang dapat meringankan beban mereka dan memastikan keberlanjutan usaha kopi yang menjadi salah satu tulang punggung perekonomian di Banyuwangi.***