Pangdam V/Brawijaya Bu Mayjen TNI Rafael Granada Baay lepasan Tukik Simbol Pro- konservasi
di Wisata Konservasi Pantai Cemara

Keterangan Gambar : **Pangdam V/Brawijaya Bu Mayjen TNI Rafael Granada Baay Lakukan Pelepasan Tukik di Wisata Konservasi Pantai Cemara**
Ditulis Oleh : Yusuf Sugiyono
Banyuwangi , 22 Mei 2024 - Panglima Kodam V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay, melakukan kegiatan pelepasan tukik (anak penyu) di wisata konservasi Pantai Cemara Banyuwangi yang di ketua oleh M. Muhyi ( 57 Th. ) Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya konservasi dan pelestarian satwa laut yang terancam punah, khususnya penyu.
Baca Lainnya :
- Wisata Pulomerah Banyuwangi: Destinasi Ikonik Wisatawan
Kopi Cor Robusta Kalibaru Rasanya \\\" Meleduk \\\"
Sosialisasi PAM SWAKARSA WWF 10 - Bali
Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Banyuwangi Gelar Rakord IV
TK. PGRI 1 Sumberbulu Gelar Lomba Menggambar Kolase
Dalam acara tersebut, Mayjen TNI Rafael Granada Baay menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan penyu, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem laut.
"Konservasi penyu adalah salah satu bentuk nyata kepedulian kita terhadap lingkungan. Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut," ujar Mayjend.Rafael.
M. Muhyi, selaku pemimpin wisata konservasi Pantai Cemara, mengungkapkan apresiasinya atas dukungan yang diberikan oleh Pangdam V/Brawijaya. Menurutnya, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, sangat penting dalam memperkuat upaya konservasi yang dilakukan.
"Kami berterima kasih atas dukungan Pangdam V/Brawijaya. Dengan adanya dukungan ini, kami optimis dapat terus melanjutkan program-program konservasi kami dengan lebih baik," kata Muhyi ( 22/5/24 )
Pantai Cemara dikenal sebagai salah satu lokasi penting bagi konservasi penyu di Indonesia. Setiap tahun, ratusan tukik dilepaskan ke laut sebagai bagian dari upaya pelestarian. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan populasi penyu di alam liar dan mengurangi ancaman kepunahan yang dihadapi oleh spesies ini.
Acara pelepasan tukik tersebut dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk anggota TNI, kelompok pecinta lingkungan, dan masyarakat sekitar. Mereka bersama-sama menyaksikan pelepasan tukik ke laut, sebuah simbol harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi penyu dan lingkungan laut.
Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya konservasi alam dapat terus meningkat, sehingga generasi mendatang masih dapat menikmati keindahan dan keanekaragaman hayati laut Indonesia.***