Telisik Kebudayaan Lereng Raung
Expedisi Heo Budaya , Geopark Ijend
Keterangan Gambar : Telisik Budaya Lereng Raung
Oeh : Team Ijen Geopark , Banyuwangi
GEOPARK IJEN – Sabtu, 29 Juli 2023, Geopark Ijen melaksanakan Ekspedisi Geobudaya Telisik Kebudayaan Lereng Raung, untuk menggali bagaimana kebudayaan di lereng gunung raung dapat terbentuk dengan melihat fenomena geologi, alam di sekitar gunung raung yang mempengaruhi kebudayaan masyarakat sekitar lereng gunung raung yang diikuti oleh pemuda dari berbagai daerah Banyuwangi dan ditemani masyarakat sekitar. Acara dilaksanakan Sabtu, Minggu 29, 30 Juli 2023 kegiatan hari pertama dilaksanakan di Rawa Bayu desa Bayu kecamatan Songgon untuk mulai mengenali budaya yang ada di Rawa Bayu, yang konon digadang gadang sebagai lokasi film KKN Desa Penari, di Rawa Bayu sendiri ada banyak situs seperti sumber air panguripan, sumber rahayu, candi puncak agung macan putih, taman kamulyan, selain belajar tentang situs situs peserta juga melihat adanya rawa yang terisi air dan fenomena alam yang ada disekitar dari biologi, morfologi serta kekayaan alam yang dapat dilihat dan dirasakan peserta.
Baca Lainnya :
- Tak Hanya Camping , Sosok Ini Ingin Belajar Kembangkan Potensi Desanya
Pasca Banjir Kelompok Pecinta Alam Elang Raung Lakukan Gerak Konservasi Tanam Pohon
Petani Di Kec.Singgon Resah ,Puluhan Meter Saluran Irigasi Utama Jebol Tergerus Banjir
Expedisi Geobudaya
Perhutani KPH. BWI Barat , RPH Bayu Ajak Pelaku Wisata Reboisasi Kawasan Terdampak Banjir
Setelah dari Rawa Bayu peserta diajak untuk menikmati alam di Pinus Camp 2 yang berada di sebelah sungai dengan berbagai jenis ragam kekayaan bebatuan, peserta mulai dikenalkan dan belajar bersama tentang bebatuan yang ada dengan membantu mengangkat batu dari sungai ke museum batu pinus camp dan kegiatan dilanjutkan di malam hari dengan mendiskusikan kebudayaan di lereng gunung raung, fenomena alam, sampai kekayaan geologi.
Hari terkahir peserta diajak berkunjung ke kampung Balian yang ada sempol desa Sumberagung yang terletak diujung dan terdapat pura pucuk raung yang terletak di lereng gunung raung yang menurut sejarahnya dulu pernah menjadi tempat pemukiman banyak masyarakat Hindu dari Bali yang bertempat tinggal di sempol sampai akhirnya terjadi gagal panen yang mengakibatkan banyak masyarakat Hindu bali yang berpindah tempat. Dan acara ditutup di Taman Hayati di sempol sebagai tempat konservasi dan pusat penelitian terhadap tanaman khas serta hewan asli yang bisa dipelajari oleh peserta.